APE menurut Montessori, Peabody, Froebel, & Criussenaire

 


Perlu diketahui, bahwasannya permainan edukatif tidak hanya semata menyenangkan anak, tetapi juga dapat mendidik serta merangsang otak anak. Dunia anak adalah dunia bermain, bermain bagi anak merupakan sarana untuk menumpahkan kegiatan aktif dalam mencapai kesenangan dari kegiatan yang dilakukannya. Dengan bermain, mereka banyak memperoleh manfaat untuk kematangan dan stimulasi otak seperti, stimulasi kognitif, sosial emosional, fisik motorik serta spiritual.

Adams (1975) mendefinisikan Alat Permainan Edukatif sebagai segala bentuk permainan dirancang untuk memberikan pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada para pemainnya, termasuk permainan tradisional dan modern yang diberi muatan pendidikan dan pengajaran. Atas dasar pengertian itu, permainan yang dirancang untuk member informasi atau menanamkan sikap tertentu, misalnya untuk memupuk semangat kebersamaan dan kegotongroyongan, termasuk dalam kategori permainan edukatif, karena permainan itu memberikan pengalaman belajar kognitif dan afektif. Dengan demikian, tidak menjadi soal apakah permainan itu merupaka permainan asli yang khusus dirancang untuk pendidikan ataukan permainan lama yang diberi nuansa atau dimanfaatkan untuk pendidikan.

Alat bermain merupakan suatu alat yang diciptakan untuk merangsang aktivitas anak serta membuat anak merasa senang. Naah..alat permainan edukatif ini memiliki fungsi menghibur sekaligus mendidik. Alat permainan edukatif juga berfungsi sebagai sarana untuk merangsang aktivitas anak untuk mempelajari sesuatu tanpa anak menyadarinya, terlepas apakah itu menggunakan teknologi modern maupun sederhana (tradisional).

Menurut Anggi Sudono, perkembangan alat permainan edukatif di negara Indonesia ini mengikuti jejak perkembangan APE Montessori dan PeaBody. Namun, dalam artikel kali ini saya membahas APE menurut Montessori, Peabody, Froebel, & Criussenaire.

A.  Alat Permainan Edukatif (APE) menurut Montessori

Tentunya, sudah tidak asing lagi mendengar nama Maria Montessori dalam dunia pendidikan anak usia dini. Banyak dari mereka terutama beberapa lembaga luar dan dalam negeri telah banyak menggunakan serta mengembangkan APE mengacu pada Dr.Maria Montessori. Dalam  menciptakan alat permainan edukatif, Montessori lebih menekankan tujuan kemandirian anak dalam artian memudahkan anak untuk mengingat konsep-konsep yang akan dipelajari sehingga sudah tidak diperlukan lagi bimbingan. APE ciptaan Montessori dibuat dan dirancang sedemikian rupa sehingga anak mudah memeriksa sendiri apabila salah dan otomatis anak segera menyadarinya.

Dalam pembuatan APE, Montessori menggunakan tiga prinsip utama yang diantaranya yaitu pendidikan anak usia dini (early chilhood), lingkungan pembelajaran (the learn environment), dan peran guru (the role of teacher).

Menurut Montessori, APE yang baik memiliki empat ciri utama sebagaimana berikut :

1. Alat dan media pembelajaran harus memiliki unsur estetik atau keindahan sehingga menimbulkan minat bermain anak usia dini.

2. Memiliki gradasi. Graddasi umur ditujukan untuk permainan tersebut bisa digunakan di jenjang kelas selanjutnya maupun sebelumnya. Gradasi rangsangan, yang mana berarti alat permainan tersebut dimainkan dengan melibatkan beberapa banyak indera.

3. Memiliki nilai pengendali (auto correction)

4. Memiliki nilai kemandirian

Contoh APE Montessori :

1. Baki Penyajian Geometris, Permaianan ini ditujukan agar anak mampu memahami konsep persegi, segitiga, serta lingkaran, mampu mengurutkan dari ukuran terkecil hingga terbesar maupun sebaliknya.

2. Papan Main Dam, alat permainan ini bermodel papan persegi panjang denan kotak-kotak berwarna. Digunakan untuk melatih keterampilan khususnya perkalian bersusun panjang.

Sebenarnya contoh APE rancangan Maria Montessori, namun dalam artikel ini saya hanya memaparkannya sedikit, bisa dicari di literatur lain.

B.  Alat Permainan Edukatif (APE) menurut Elizabeth Peabody

Elizabeth Peabody merupakan seorang pendidik, penulis, sekaligus pendiri Taman Kanak-kanak pemerintah pertama kali di US(Amerika Serikat). Taman kanak-kanak tersebut berfokus membuat perangkat yang berguna untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak, selain itu juga mereka mampu menciptakan seperangkat tes perkembangan bahasa yang selanjutnya dikenal dengan nama Peabody Individual Achievement Test (PIET) dan Peabody Picture Vocabulary Test (PPVT).

Jenis alat permainan edukatif yang dikembangkan Peabody ini digunakan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa pada anak. Peabody membuat mainan yang berupa boneka tangan berfungsi sebagai mediator, yaitu tokoh P.Mooney dan Joey. Boneka ciptaan Peabody dilengkapi papan magnet, gambar-gambar, piringan hitam berisi lagu, dan tema cerita serta kantong pintar sebagai pelengkap.

Alat permainan yang diciptakan Peabody ini memberikan program pengetahuan dasar yang mengacu pada aspek pengembangan bahasa yaitu kosa kata yang dekat dengan anak, maka dari itu tema-tema yang dipilih dan diracik harus sesuai dengan budaya si anak tersebut.

Boneka ciptaan Peabody berfokus untuk mengembangkan bahasa anak secara intensif yaitu pengenalan bentuk, warna, serta beragam kosakata yang dekat dengan anak. Selain itu, permainan karya Peabody juga berguna untuk mengungkap berbagai perasaan anak baik itu perasaan kecemasan, ketakutan, perasaan gembira, perasan sedih, perasaan mencekam, dan hal-hal lain yang terungkap dengan penuh spontanitas sesuai dengan jiwa anak.

Peabody disebut-sebut sebagai pelopor pengembangan bahasa. Dalam pengembangan pendidikan dan tumbuhnya berbagai teknologi modern, kadang-kadang konsepnya dipakai hanya sebagai tambahan karena tetap dikembalikan kepada pendidik.

Contoh APE karya Peabody, diantaranya :

1.      Boneka Tangan

Ciri-ciri boneka tangan selain terbuat dari kain perca, dalam pembutannya untuk bagian kepala bisa dimasukkan 3 jari-jari tangan sehingga jari kelingking dan ibu jari menggerakkan tangan dari boneka.

2.      Boneka Jari

Ciri-ciri boneka jari yaitu terbuat dari kain perca dan satu jari bisa masuk ke kepala boneka.

 

A.  Alat Permainan Edukatif (APE) menurut Criussenaire

APE ciptaan George Criussenaire ini berfokus untuk mengembangkan kemampuan berhitung anak, mengenalkan angka dan kemampuan bernalar anak. APE ciptaan Criussenaire ini dikenal dengan Balok Criussenaire. Dalam balok tersebut terdapat angka-angka serta simbol-simbol mulai dari penambahan, pengurangan, pembagian,sama dengan, perkalian, yang mana bertujuan supaya anak mampu mengetahui bentuk bentuk angka beserta simbolnya. Selain mengembangkan kemampuan berhitung anak. Balok criussenaire ini juga meningkatkan kemampuan berbahasa serta bernalar anak. 

B.  Alat Permainan Edukatif (APE) ciptaan Froebel

APE ciptaan Froebel mempunyai alat khusus dikenal luas dengan sebutan Balok Blocdoss. Bentuknya seperti bangunan, yakni kotak besar berukuran 20x20 cm yang terdiri dari balok-balok kecil beragam ukuran yang merupakan kelipatnnya. Dalam Pendidikan Taman kanak-kanak di Indonesia, Balok Blocdoss dikenal dengan istilah kotak kubus. Kotak kubus ini banyak dipakai sebagai salah satu jenis APE untuk melatih motorik dan kognitif pada anak.

 

Sekian, Terimakasih buat yang sudah membaca J

Semoga bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan anda


Komentar

Postingan populer dari blog ini

FUNGSI, TUJUAN, DAN KRITERIA ALAT PERMAINAN EDUKATIF BAGI ANAK USIA DINI

APE untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa pada Anak Usia Dini