FUNGSI, TUJUAN, DAN KRITERIA ALAT PERMAINAN EDUKATIF BAGI ANAK USIA DINI
Sangat
dianjurkan terutama sejak usia dini para orang tua mengenalkan berbagai
permainan edukatif yang mana permainan ini dapat menstimulasi serta melatih perkembangan
otak anak dan kreatifitas anak dalam berfikir.
Perlu diketahui, bahwasannya permainan
edukatif tidak hanya semata menyenangkan anak, tetapi juga dapat mendidik serta
merangsang otak anak. Dunia anak adalah dunia bermain, bermain adalah kegiatan
anak-anak lakukan sepanjang hari karena bagi anak bermain adalah hidup dan
hidup adalah permainan. Anak usia dini tidak membedakan antara bermain, belajar
dan bekerja. Bermain bagi anak merupakan sarana untuk menumpahkan kegiatan
aktif dalam mencapai kesenangan dari kegiatan yang dilakukannya. Dengan
bermain, mereka banyak memperoleh manfaat untuk kematangan dan stimulasi otak
seperti, stimulasi kognitif, sosial emosional, fisik motorik serta spiritual.
Alat
Permainan edukatif adalah alat permainan yang dapat menstimulasi panca indra
serta kecerdasan anak, diantaranya meliputi indra penglihatan, penciuman,
pengecapan, perabaan dan pendengaran. APE sangat beragam dan tidak harus yang
mahal. Kita bisa membuat sendiri dengan memanfaatkan benda-benda yang ada disekitar
kita. Misalnya karton-karton bekas, botol-botol plastik yang disusun, atau
bahan dari kertas, karet, buah dan tanarnan.
Walaupun
masing-masing alat permainan memiliki kekhususan untuk mengembangkan aspek
perkembangan tertentu, tidak jarang satu alat permainan dapat meningkatkan
lebih dari satu aspek perkembangan. Misalnya, mainan balok- balokan bangunan
dalam berbagai macam ukuran serta dengan warna yang disukai anak. Balok-balok
dapat disusun sesuai kehendak anak, baik berasarkan ukuran maupun berdasarkan
warna tertentu.
Adams (1975) mendefinisikan Alat Permainan Edukatif sebagai segala bentuk permainan dirancang untuk memberikan pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada para pemainnya, termasuk permainan tradisional dan modern yang diberi muatan pendidikan dan pengajaran. Atas dasar pengertian itu, permainan yang dirancang untuk member informasi atau menanamkan sikap tertentu, misalnya untuk memupuk semangat kebersamaan dan kegotongroyongan, termasuk dalam kategori permainan edukatif, karena permainan itu memberikan pengalaman belajar kognitif dan afektif. Dengan demikian, tidak menjadi soal apakah permainan itu merupaka permainan asli yang khusus dirancang untuk pendidikan ataukan permainan lama yang diberi nuansa atau dimanfaatkan untuk pendidikan. Dapat disimpulkan bahwa alat permainan edukatif adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai pendidikan dan dapat merangsang otak pengembangan seluruh aspek kemampuan
(http://www.asikbelajar.com/2015/08/beberapapengertian-alat-permainan.html).
Adapun
berikut manfaat yang diperoleh dari Alat
Permainan Edukatif bagi anak usia dini, adalah
1. Melatih
kemampuan motorik. Stimulasi untuk motorik halus diperoleh ketika anak meraih
mainan, meraba, memegang dengan kelima jarinya, dan sebagainya, sedangkan
rangsangan motorik kasar bisa diperoleh anak saat menggerakkan mainannya,
melempar, mengangkat dan sebagainya
2. Melatih
konsentrasi alat permainan edukatif dirancang untuk menggali potensi anak,
khususnya dalam berkonsentrasi. Misal, bisa diambil contoh ketika anak menyusun puzzel. Nah, hal tersebut membuat
anak dituntut untuk fokus pada gambar atau bentuk yang ada di depannya, sehingg
ia tidak berlari-larian atau melakukan aktivitas fisik lainnya. Hal tersebut
akan menjadikan konsentrasinya bisa lebih tergali. Tanpa konsentrasi, bisa saja
hasilnya tidak memuaskan.
3. Mengenalkan
konsep sebab akibat dari bentuk mainan dengan dua ukuran yang berbeda.
Contohnya dengan memasukkan benda kecil ke dalam benda yang besar, anak akan
memahami bahwa benda yang lebih kecil bisa dimuat ke dalam benda yang lebih
besar. Sedangkan benda yang lebih besar tidak bisa masuk ke dalam benda yang
lebih kecil. Kegiatan sederhana tersebut merupakan pemahaman konsep sebab
akibat yang sangat dasar.
4. Melatih
kemampuan berbahasa dan wawasan. Alatpermainan edukatif sangat baik bila
diikuti dengan penuturan cerita. Hal ini akan sekaligus memberikan manfaat buat
anak, yakni meningkatkan kemampuan berbahasa (verbal) serta menambah wawasan
kepada anak.
5. Mengenalkan konsep warna dan bentuk. Dengan alat permainan edukatif, anak dapat mengenal ragam/variasi bentuk dan warna dari mulai yang berbentuk kotak, segi tiga, segi empat, bulat, dengan berbagai warna merah, kuning, hijau, biru dan lainnya.
Tujuan
adanya APE dalam proses belajar anak usia dini adalah sebagai alat bantu orang
tua dan guru atau pendidik. Selain itu alat permainan edukatif juga memberikan
motivasi dan merangsang anak untuk melakukan berbagai kegiatan guna menemukan
pengalaman baru yang bermanfaat untuk eksplorasi dan bereksperimen dalam
peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan pengembangan bahasa, kecerdasan, fisik,
sosial dan emosional anak, alat permainan edukatif juga memperjelas materi
pelajaran yang diberikan anak. Dan selain memberikan kesenangan APE juga
memberikan kesenangan pada anak dalam bermain (belajar). Tujuan tersebut
seiring dengan tujuan pendidikan anak usia dini. Dengan demikian APE menjadi
bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan anak usia dini.
Yang perlu diperhatikan guru pada APE adalah nilai pendidikan dalam proses penggunaannya. Hasanah (2019) menyatakan pemilihan alat permainan edukatif untuk anak usia dini harus hati-hati. Guru harus memerhatikan nilai-nilai pendidikan pada APE tersebut. Guru harus memprioritaskan dalam pemilihan alat permainan edukatif ditinjau dari segi kebermanfaatannya bagi pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Enam aspek perkembangan tersebut meliputi: NAM (Nilai Agama Moral), FM (Fisik Motorik), Kognitif, Bahasa, Seni dan Sosial Emosional. Dari penjabaran di atas disimpulkan bahwa APE merupakan bagian penting dalam proses pendidikan anak usia dini. Tanpa APE, pembelajaran anak usia dini akan abstrak dan kurang optimal dalam pengembangan enam aspek perkembangan anak yang telah disebut di atas.
Sekian, Terimakasih yang sudah membaca ❤️
Semoga bermanfaat ☺️
Sumber
rujukan :
http://www.asikbelajar.com/2015/08/beberapapengertian-alat-permainan.html
Nurlaili. (2018). Sumber Belajar dan Alat Permainan untuk
Pendidikan Anak Usia Dini. Journal Of Early Childhood Islamic Education
, 238-239.
Hayati, K., & Amilia, F. (2020). Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Alat Permainan Edukatif Untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Pengabdian Masyarakat Ipteks , 145.
Komentar
Posting Komentar