Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun (0-6 tahun) yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki sekolah dasar dan kehidupan tahap berikutnya.Pendidikan anak usia dini adalah salah satu lembaga pendidikan yang memegang peran penting untuk membantu pemerintah mempersiapkan generasi muda sedini mungkin, yang sesuai dengan tujuan pendidikan anak usia dini yaitu membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap perilaku, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik. 

Selain itu, Pendidikan Anak Usia Dini juga berperan penting dalam mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak khususnya fisik motorik. Perkembangan aspek motorik kasar pada anak dapat ditingkatkan dengan alat bantuan berupa APE atau Alat Permainan Edukatif.

Sangat dianjurkan terutama sejak usia dini para orang tua mengenalkan berbagai permainan edukatif yang mana permainan ini dapat menstimulasi serta melatih perkembangan fisik motorik anak khususnya yang dibahas dalam artikel ini yaitu aspek motorik kasar.

Perlu diketahui, bahwasannya permainan edukatif tidak hanya semata menyenangkan anak, tetapi juga dapat mendidik serta merangsang otak anak. APE didefinisikan sebagai segala sesuatu yang bisa digunakan sebagai fasilitas untuk bermain yang didalamnya terkandung nilai edukatif dan mampu mengembangkan seluruh kemampuan anak. Secara umum, APE merupakan alat permainan yang dirancang dan difungsikan menjadi sumber belajar anak-anak usia dini agar mendapatkan pengalaman belajar. Dan dari pengalaman-pengalaman belajar tersebut juga berguna untuk meningkatkan berbagai aspek perkembangan anak yang meliputi aspek kognitif, aspek fisik motorik, aspek nilai agama dan moral, aspek bahasa, aspek sosial emosional, dan aspek seni.

APE berfungsi Melatih kemampuan motorik. Stimulasi untuk motorik halus diperoleh ketika anak meraih mainan, meraba, memegang dengan kelima jarinya, dan sebagainya, sedangkan rangsangan motorik kasar bisa diperoleh anak saat menggerakkan mainannya, melempar, mengangkat dan sebagainya. Selain itu, perlu diketahui pula bahwasannya motorik kasar merupakan  area terbesar perkembangan di usia balita yaitu biasanya diawali dengan kemampuan berjalan, berlari, melompat, meloncat kemudian melempar.

Hurlock (1998) mendefinisikan perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan fisik, gerakan jasmani anak melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot terkoordinasi.

Kegiatan bermain yang bisa mengembangan otot serta melath seluruh bagian tubuh anak adalah berwujud permainan yang melibatkan fisikanak. Naah ....contoh permainan tersebut biasnya umum di temui di lingkungan sekitar kita. Yaitu diantaranya bermain ayunan, bermain perosotan, bermain jungkat-jungkit, berjalan lurus di atas papan titian dan masih banyak lainnya.

Sebenarnya dalam menstimulus perkembangan motorik kasar anak bisa dilakukan dengan sederhana misal, bermain sepak bola,bermain bulu tangkis, bermain petak umpet, bermain kelereng, bersepeda. Naah permainan tersebut terdengar cukup sederhana namun sangat besar dampaknya dalam menstimuluasi perkembangan motorik kasar anak, karena kegiatan-kegiatan yang saya contohkan diatas tersebut melibatkan seluruh fisik anak.

Setiap perkembangan motorik dapat di stimulasi. Tapi, orang tua harus menyesuaikan umur anak tersebut dalam menstimulasi motorik mereka.

Adapun tujuan perkembangan motorik kasar panak yaitu mengenalkan gerakan kasar kepada anak,melatih gerakan kasar, meningkatkan kemampuan mengelolas serta mengontrol gerakan, melatih koordinasi gerakan, dan tentunya untuk keterampilan serta pola hidup sehat. Yang dimaksud dari keterampilan pola hidup sehat ini yaitu seperti melakukan aktivitas olahraga entah itu berenang, lari, jogging, bersepeda, berkuda, dan lain-lainnya.

Baik tidaknya pertumbuhan motorik kasar pada anak tentu dipengaruhi berbagai macam faktor, naah faktor-faktor tersebut diantaranya 1) faktor lingkungan sekitar anak 2) faktor berupa pemberian rangsangan yang diberikan oleh orang tua 3) faktor kesiapan anak 4) faktor gender anak dan yang terakhir 5) faktor makanan.

Lalu, Alat Permainan Edukatif  yang seperti apa siiih dalam mengembangkan aspek motorik kasar anak itu ???

Tumbuh kembang anak yang pernah menggunakan alat permainan edukatif mempunyai perbedaan dalam pemberian stimulasi, anak yang pernah menggunakan alat permainan edukatif tentunya mendapat stimulasi yang lebih dibandingkan dengan anak yang tidak menggunakan alat permainan edukatif.

Ada beberapa bentuk dan jenis permainan yang mengandung unsur pendidikan yang dapat membantu proses tumbuh kembang anak terutama aspek fisik motoriknya, diantaranya sebagai berikut :

1. EGRANG BATOK

Berasal dari provinsi Sulawesi Selatan atau yang bahasa lain di jawa yaitu jejangkungan. Umumnya, permainan ini di lombakan ketika 17 agustus atau memperingati HUT RI. Di dalam permainan bisa untuk membantu mengembangkan motorik kasar pada anak. Permainan ini berupa dasar dari batok kelapa yang sudah di haluskan, dan di lubangi tengah nya kemudia di berikan pengganjal di dalam batok tersebut dan di beri tali yang kokoh agar kita mampu memainkannya.

2. SEPAK BOLA ROTAN

Terdengar cukup kuno atau millenial menyebutnya jadul. Karena medianya tersebut  (bola rotan)  lumayan sulit untuk dibuat, karena kita harus mencari rotan tersebut. Permainan ini termasuk salah satu bentuk alat permainan edukatif untuk mengembangkan motorik kasar anak. 

3. PERMAINAN ENGKLEK

Alat permainan ini dibuat dan dilakukan di lantai ruang kelas maupun di halaman sekolah, dengan membuat pola permainan menggunakan lakban berwarna yang dibuat oleh guru. Tujuan bermain permainan engklek ini adalah untuk melatih koordinasi, keseimbangan, ketangkasan tubuh anak dan juga anak dapat belajar berhitung.

4. PERMAINAN HALANG RINTANG

Permainan halang rintang ini menggunakan benda-benda yang didalam kelas sebagai APE, seperti meja, buku, balok dan lain sebagainya. Melalui permainan ini. guru dapat melatih koordinasi, keseimbangan, dan ketangkasan tubuh anak dengan cara menyuruh anak memanjat melewati benda tersebut yang telah disusun oleh guru secara zig-zag.

5. BERMAIN SELUNCURAN

Alat dan bahan yang digunakan dalam permainan ini adalah kantong plastik ukuran besar, sabun cuci piring cair, dan selang. Dengan menebarkan plastik yang sudah diberi air dan sabun cuci piring cair diatasnya, kemudian anak meluncur di atas plastik tersebut. Namun, guru terlebih dahulu harus memastikan tidak ada benda tajam di sekitar dan aman. Kegiatan ini menyenangkan apalagi dilakukan di musim kemarau. Permainan ini untuk melatih koordinasi anak, keseimbangan, dan ketangkasan anak.

6. PERMAINAN ESTAFET

Permainan estafet bola ini dapat meningkatkan motorik kasar anak usia dini. Permainan estafet bola tersebut dilakukan secara berkelompok, terdiri dari empat orang (babak pertama) atau lima orang (babak kedua). Setiap kelompok membawa bola secara bergilir (sambung menyambung) dari garis start hingga garis finish.



Sekian, Terimakasih buat yang sudah membaca. 

Semoga Bermanfaat ❤



Sumber Rujukan :

http://www.asikbelajar.com/2015/08/beberapapengertian-alat-permainan.html

Nurlaili. (2018). Sumber Belajar dan Alat Permainan untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Journal Of Early Childhood Islamic Education , 238-239.

AH, Nurkamelia Mukhtar. 2018. “Penggunaan Alat Permainan Edukatif dalam Menstimulasi Perkembangan Fisik-Motorik Anak Usia Dini”. Jurnal Program Studi PGRA, 4 (2), 134-135.

Andriani, Yossie, H. M. Nasirun, dan Delrefi D. 2019. “Meningkatkan Motorik Kasar pada Anak melalui Permainan Estafet pada Anak Kelompok B”. Jurnal Ilmiah Potensia, 4 (1), 37.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

APE menurut Montessori, Peabody, Froebel, & Criussenaire

FUNGSI, TUJUAN, DAN KRITERIA ALAT PERMAINAN EDUKATIF BAGI ANAK USIA DINI

APE untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa pada Anak Usia Dini