APE untuk Mengembangan Motorik Halus Anak Usia Dini
Pendidikan
anak usia dini adalah salah satu lembaga pendidikan yang memegang peran penting
untuk membantu pemerintah mempersiapkan generasi muda sedini mungkin, yang
sesuai dengan tujuan pendidikan anak usia dini yaitu membantu meletakkan dasar
kearah perkembangan sikap perilaku, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta
yang diperlukan oleh anak didik.
Selain
itu, Pendidikan Anak Usia Dini juga berperan penting dalam mengembangkan
seluruh aspek perkembangan anak khususnya fisik motorik. Perkembangan aspek
motorik halus pada anak dapat ditingkatkan dengan alat bantuan berupa APE atau
Alat Permainan Edukatif.
APE
berfungsi Melatih kemampuan motorik. Stimulasi untuk motorik halus diperoleh
ketika anak meraih mainan, meraba, memegang dengan kelima jarinya, dan
sebagainya, sedangkan rangsangan motorik kasar bisa diperoleh anak saat
menggerakkan mainannya, melempar, mengangkat dan sebagainya.
Hurlock
(1998) mendefinisikan perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian
gerakan fisik, gerakan jasmani anak melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf,
dan otot terkoordinasi.
Jika
dalam artikel sebelumnya sudah dibahas mengenai APE untuk mengembangkan motorik
kasar, maka untuk artikel kali ini akan dibahas APE untuk mengembangkan
kebalikan dari motorik kasar yaitu motorik halus anak usia dini.
Sangat
dianjurkan terutama sejak usia dini para orang tua mengenalkan berbagai
permainan edukatif yang mana permainan ini dapat menstimulasi serta melatih
perkembangan fisik motorik anak khususnya yang dibahas dalam artikel ini yaitu
aspek motorik halus.
Pengembangan
motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan tubuh (gerakan jasmaniah)
melalui kegiatan pusar saraf, urat, saraf, serta otot yang terkoordinasi.
Pengendalian gerakan tubuh tersebut berasal dari perkembangan refleksi dan
kegiatan masa yang ada pada saat lahir.
Motorik
halus adalah gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja
dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari-jari
tangan dan gerakan pergelangan tangan dengan tepat. Maka dari itu, gerakan
tersebut tidak begitu banyak membutuhkan tenaga , akan tetapi gerakan motorik
halus mampu membuat anak berkreasi seperti menggunting kertas, menggambar,
melipat kertas, menganyam, dll. Namun, tidak semua anak memiliki kematangan
untuk menguasai kemampuan tersebut pada saat tahap yang sama.
Sumantri
mendefinisikan motorik halus sebagai kegiatan dalam pengorganisasian penggunaan
jari jemari serta tangan yang sering membutuhkan kecermatan serta koordinasi
mata, tangan, dan keterampilan yang mencakup pemanfaatan dengan alat-alat untuk
bekerja dengan objek kecil atau pengontrolan terhadap mesin, misalnya mesin
jahit, kalkulator, mesin jahit, dll.
Motorik
halus merupakan keterampilan fisik yang melibatkan koordinasi otot-otot ujung
jari jemari, indera penglihatan, serta tangan. Bagian tubuh lain yang terlibat
dalam kegiatan motorik halus diantaranya pergelangan tangan, lengan, sampai
pangkal lengan atas, dan bagian sendi di sekitaran bahu. Motorik halus bisa
dikembangkan melalui berbagai macam kegiatan seperti, bermain puzzle, menyusun balok mainan,
menggunting origami, atau bisa juga dengan memasukkan benda ke dalam lubang
sesuai bentuknya dan sebagainya.
Alat
permainan edukatif adalah alat permainan yang memang dirancang terutama untuk
mendukung kegiatan pembelajaran anak secara efektif, menyenangkan, serta
sebagai sarana yang dapat merangsang aktivitas anak untuk mempelajari sesuatu
tanpa anak menyadarinya. Alat permainan edukatif tentunya sudah dirancang
secara multiguna sehingga anak dapat melatih berbagai motorik halus, mengenal
konsep warna, bentuk dan ukuran. Dan Alat Permainan Edukatif (APE) merupakan
alat permainan untuk anak usia dini yang dapat mengoptimalkan perkembangan
anak, yang mana dalam penggunaannya bisa disesuaikan menurut usianya serta
tingkat perkembangan anak yang bersangkutan.
Perlu
diketahui bahwasannya tumbuh kembang anak yang pernah menggunakan alat
permainan edukatif mempunyai perbedaan dalam pemberian stimulasi, anak yang
pernah menggunakan alat permainan edukatif tentunya mendapat stimulasi yang
lebih dibandingkan dengan anak yang tidak menggunakan alat permainan edukatif.
Lalu,
Alat Permainan Edukatif yang seperti apa
siiih yang bisa mengembangkan aspek motorik halus pada anak ???
Ada
beberapa bentuk dan jenis permainan yang mengandung unsur pendidikan yang dapat
membantu proses tumbuh kembang anak terutama aspek motorik halusnya,
diantaranya sebagai berikut :
1. Puzzle
(Gambar
: https://madaniah.co.id/product/alat-peraga-edukatif-puzzle-sapi-stiker/)
Mainan
Puzzle tentu tidak asing lagi bagi
setiap orang, apalagi di kalangan anak-anak. Bahkan mainan ini banyak disukai
oleh orang-orang, sekalipun lintas usia. Permainan puzzle ini sebenarnya bisa kita buat secara mandiri dengan
memanfaatkan kardus-kardus bekas dirumah, tapi bagi kalian yang tidak mau ribet
bikin puzzle, kalian datang saja ke
toko mainan. Disana pasti menyediakan berbagai macam jenis puzzle untuk anak-anak. Puzzle
adalah alat permainan edukatif yang dianggap efektif untuk mengembangkan
motorik halus anak. Saat anak bermain puzzle, aspek yang sangat erat untuk
dikembangkan adalah motorik halus anak. Keterampilan tersebut meliputi (1)
Meniru gambar puzzle, (2) Memberi warna gambar-gambar puzzle, (3) Menggunting
mengikuti garis lurus dan lingkaran.
APE
berjenis puzzle ini berfungsi untuk :
·
Mengenal bentuk-bentuk
yang tak beraturan
·
Melatih daya pengamatan
serta konsentrasi anak
·
Melatih membongkar dan
menyatukan kembali ke bentuk awal
·
Dan yang terpenting
adalah melatih keterampilan jari-jari anak (motorik halus)
1. Balok
Mainan
Aspek motorik halus anak yang bisa
dikembangkan dalam permainan balok ini yaitu kekuatan, kelenturan, serta
kelincahan.
(Gambar : https://www.rumahbocah.com/jual-mainan-balok-kayu-susun/)
1.
Plastisin/Playdough/lilin malam
(Gambar
: https://m.merdeka.com/jabar/cara-membuat-plastisin-yang-sederhana-dan-aman-untuk-mainan-anak-kln.html )
Plastisin merupakan adonan lunak yang
mempunyai beragam warna dan mudah dibentuk. Dalam bermain plastisin, otomatis
jari jemari anak dituntut untuk aktif sehingga banyak para expert merekomendasikan
mainan plastisin untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak. Kemampuan
motorik halus tersebut seperti meremas, menggilik, menipiskan, dan
merampingkannya. Anak belajar membangun konsep tentang benda, peruahannya,
serta sebab akibat yang ditimbulkannya. Anak melibatkan inderanya dalam duni
bermainnya, yakni mengembangkan koordinasi tangan dan mata, mengenali kekekalan
benda, dan mengeksplorasi konsep ruang dan waktu. Anak dilatih untuk
menggunakan imajinasinya dalam menciptakan suatu bentuk sesuai khayalannya
seperti bentuk buah, bentuk angka, bentuk hewan, dan bentuk-bentuk lainnya.
Sekian
Terimakasih buat yang sudah membaca
Semoga bermanfaat ❤
Komentar
Posting Komentar