APE untuk Mengembangan Motorik Halus Anak Usia Dini

 


(Gambar : https://health.detik.com/ulasan-khas/d-3107026/pentingnya-kemampuan-motorik-untuk-tumbuh-kembang-anak)

Pendidikan anak usia dini adalah salah satu lembaga pendidikan yang memegang peran penting untuk membantu pemerintah mempersiapkan generasi muda sedini mungkin, yang sesuai dengan tujuan pendidikan anak usia dini yaitu membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap perilaku, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik.

Selain itu, Pendidikan Anak Usia Dini juga berperan penting dalam mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak khususnya fisik motorik. Perkembangan aspek motorik halus pada anak dapat ditingkatkan dengan alat bantuan berupa APE atau Alat Permainan Edukatif.

APE berfungsi Melatih kemampuan motorik. Stimulasi untuk motorik halus diperoleh ketika anak meraih mainan, meraba, memegang dengan kelima jarinya, dan sebagainya, sedangkan rangsangan motorik kasar bisa diperoleh anak saat menggerakkan mainannya, melempar, mengangkat dan sebagainya.

Hurlock (1998) mendefinisikan perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan fisik, gerakan jasmani anak melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot terkoordinasi.

Jika dalam artikel sebelumnya sudah dibahas mengenai APE untuk mengembangkan motorik kasar, maka untuk artikel kali ini akan dibahas APE untuk mengembangkan kebalikan dari motorik kasar yaitu motorik halus anak usia dini.

Sangat dianjurkan terutama sejak usia dini para orang tua mengenalkan berbagai permainan edukatif yang mana permainan ini dapat menstimulasi serta melatih perkembangan fisik motorik anak khususnya yang dibahas dalam artikel ini yaitu aspek motorik halus.

Pengembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan tubuh (gerakan jasmaniah) melalui kegiatan pusar saraf, urat, saraf, serta otot yang terkoordinasi. Pengendalian gerakan tubuh tersebut berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan masa yang ada pada saat lahir.

Motorik halus adalah gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari-jari tangan dan gerakan pergelangan tangan dengan tepat. Maka dari itu, gerakan tersebut tidak begitu banyak membutuhkan tenaga , akan tetapi gerakan motorik halus mampu membuat anak berkreasi seperti menggunting kertas, menggambar, melipat kertas, menganyam, dll. Namun, tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan tersebut pada saat tahap yang sama.

Sumantri mendefinisikan motorik halus sebagai kegiatan dalam pengorganisasian penggunaan jari jemari serta tangan yang sering membutuhkan kecermatan serta koordinasi mata, tangan, dan keterampilan yang mencakup pemanfaatan dengan alat-alat untuk bekerja dengan objek kecil atau pengontrolan terhadap mesin, misalnya mesin jahit, kalkulator, mesin jahit, dll.

Motorik halus merupakan keterampilan fisik yang melibatkan koordinasi otot-otot ujung jari jemari, indera penglihatan, serta tangan. Bagian tubuh lain yang terlibat dalam kegiatan motorik halus diantaranya pergelangan tangan, lengan, sampai pangkal lengan atas, dan bagian sendi di sekitaran bahu. Motorik halus bisa dikembangkan melalui berbagai macam kegiatan seperti, bermain puzzle, menyusun balok mainan, menggunting origami, atau bisa juga dengan memasukkan benda ke dalam lubang sesuai bentuknya dan sebagainya.

Alat permainan edukatif adalah alat permainan yang memang dirancang terutama untuk mendukung kegiatan pembelajaran anak secara efektif, menyenangkan, serta sebagai sarana yang dapat merangsang aktivitas anak untuk mempelajari sesuatu tanpa anak menyadarinya. Alat permainan edukatif tentunya sudah dirancang secara multiguna sehingga anak dapat melatih berbagai motorik halus, mengenal konsep warna, bentuk dan ukuran. Dan Alat Permainan Edukatif (APE) merupakan alat permainan untuk anak usia dini yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak, yang mana dalam penggunaannya bisa disesuaikan menurut usianya serta tingkat perkembangan anak yang bersangkutan.

Perlu diketahui bahwasannya tumbuh kembang anak yang pernah menggunakan alat permainan edukatif mempunyai perbedaan dalam pemberian stimulasi, anak yang pernah menggunakan alat permainan edukatif tentunya mendapat stimulasi yang lebih dibandingkan dengan anak yang tidak menggunakan alat permainan edukatif.

Lalu, Alat Permainan Edukatif  yang seperti apa siiih yang bisa mengembangkan aspek motorik halus pada anak ???

Ada beberapa bentuk dan jenis permainan yang mengandung unsur pendidikan yang dapat membantu proses tumbuh kembang anak terutama aspek motorik halusnya, diantaranya sebagai berikut :

 

1.      Puzzle


(Gambar : https://madaniah.co.id/product/alat-peraga-edukatif-puzzle-sapi-stiker/)

Mainan Puzzle tentu tidak asing lagi bagi setiap orang, apalagi di kalangan anak-anak. Bahkan mainan ini banyak disukai oleh orang-orang, sekalipun lintas usia. Permainan puzzle ini sebenarnya bisa kita buat secara mandiri dengan memanfaatkan kardus-kardus bekas dirumah, tapi bagi kalian yang tidak mau ribet bikin puzzle, kalian datang saja ke toko mainan. Disana pasti menyediakan berbagai macam jenis puzzle untuk anak-anak. Puzzle adalah alat permainan edukatif yang dianggap efektif untuk mengembangkan motorik halus anak. Saat anak bermain puzzle, aspek yang sangat erat untuk dikembangkan adalah motorik halus anak. Keterampilan tersebut meliputi (1) Meniru gambar puzzle, (2) Memberi warna gambar-gambar puzzle, (3) Menggunting mengikuti garis lurus dan lingkaran.

APE berjenis puzzle ini berfungsi untuk :

·         Mengenal bentuk-bentuk yang tak beraturan

·         Melatih daya pengamatan serta konsentrasi anak

·         Melatih membongkar dan menyatukan kembali ke bentuk awal

·         Dan yang terpenting adalah melatih keterampilan jari-jari anak (motorik halus)

1.      Balok Mainan

Aspek motorik halus anak yang bisa dikembangkan dalam permainan balok ini yaitu kekuatan, kelenturan, serta kelincahan.

(Gambar : https://www.rumahbocah.com/jual-mainan-balok-kayu-susun/)

1.     Plastisin/Playdough/lilin malam


(Gambar : https://m.merdeka.com/jabar/cara-membuat-plastisin-yang-sederhana-dan-aman-untuk-mainan-anak-kln.html )

Plastisin merupakan adonan lunak yang mempunyai beragam warna dan mudah dibentuk. Dalam bermain plastisin, otomatis jari jemari anak dituntut untuk aktif sehingga banyak para expert merekomendasikan mainan plastisin untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak. Kemampuan motorik halus tersebut seperti meremas, menggilik, menipiskan, dan merampingkannya. Anak belajar membangun konsep tentang benda, peruahannya, serta sebab akibat yang ditimbulkannya. Anak melibatkan inderanya dalam duni bermainnya, yakni mengembangkan koordinasi tangan dan mata, mengenali kekekalan benda, dan mengeksplorasi konsep ruang dan waktu. Anak dilatih untuk menggunakan imajinasinya dalam menciptakan suatu bentuk sesuai khayalannya seperti bentuk buah, bentuk angka, bentuk hewan, dan bentuk-bentuk lainnya.

 

Sekian

Terimakasih buat yang sudah membaca

Semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

APE menurut Montessori, Peabody, Froebel, & Criussenaire

FUNGSI, TUJUAN, DAN KRITERIA ALAT PERMAINAN EDUKATIF BAGI ANAK USIA DINI

APE untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa pada Anak Usia Dini